Presiden Pakistan Pervez Musharraf, Senin, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya demi "kepentingan terbaik negara."
Presiden Musharraf mengumumkan mundur saat menghadapi rencana pemakzulan yang akan dilakukan pemerintah koalisi yang berkuasa.
Mantan panglima militer dan sekutu dekat Amerika Serikat tersebut tampaknya popularitasnya menurun sejak 18 bulan terakhir, dan telah diisolasi sejak sekutu-sekutunya kalah dalam pemilihan umum Februari lalu.
"Pengunduran diri saya akan saya sampaikan kepada Ketua Majelis Nasional hari ini," katanya dalam pidato di depan televisi, seperti dilaporkan AFP, Reuters dan DPA.
Pemerintah koalisi, yang dipimpin oleh partai mantan perdana menteri Benazir Bhutto yang dibunuh tahun lalu, mengatakan rencananya Musharraf akan menghadapi pemakzulan pada 8 Agustus.
Dalam pidatonya, Pervez Musharraf mengatakan, bahwa dia telah memutuskan untuk mundur untuk menghindari pemakzulan.
"Setelah mengamati situasi dan berkonsultasi dengan para penasehat resmi serta sekutu-sekutu politik, dengan nasehat mereka saya memutuskan untuk mundur," katanya dengan wajah yang suram.
"Saya serahkan masa depan saya di tangan rakyat," ucapnya.